Karinding

      Bismilahirahmanirrahim. Assalamualaikum! Hello! Lama ga posting lagi gan. Setahun mungkin, hehe. Internet sekarang dipakenya Tweet, Fb, Tweet, Fb, Tweet, Fb, haha. Kita nge-blog yuuuuk! Daripada galau, update status ga jelas, berharap banyak yang nge-like, comment, dan sang mantan pacar ngeliat status itu, duuuuh. Kamseupay deeh.

*Teman – temanku, tahukah kalian “karinding”?

#Makanan ya? *_*

*NOOOOO!

*lihat kepala kecil yang tergantung! what is it?

Ini alat music dari Indonesia ASLI! Pernah ga sih kalian ngedenger  music yang ngebikin kita ngerasa ada di hutan? Tahu lah, bagi agan – agan yang sering nonton Tv “Primitive Runaway, TransTv” backsoundnya itu salah satunya!

Biola

Dikutip dari : Seni Musik Klasik

Superioritas biola di atas instrumen-instrumen lain dalam koordinasi permainan musik orkestra tak dapat dipungkiri lagi. Semua bayang-bayang ekspresif dapat diproduksi oleh nada-nada biola yang bervariasi. Jangkauan dinamik biola luas mulai dari pianissimo (sangat lembut) hing fortissimo (sangat kuat). Dalam orkestra terdapat 30 pemain biola, 16 di antaranya ialah biola pertama dan 14 lainnya memainkan bagian biola kedua.

Sejarah Musik

Seni musik berkembang begitu pesat di era keemasan Dinasti Abbasiyah. Perkembangan seni musik pada zaman itu tak lepas dari gencarnya penerjemahan risalah musik dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Arab. Selain itu, sokongan dan dukungan para penguasa terhadap musisi dan penyair membuat seni musik makin menggeliat. Apalagi di awal perkembangannya, musik dipandang sebagai cabang dari matematika dan  filsafat. Boleh dibilang, peradaban Islam melalui kitab yang ditulis Al-Kindimerupakan yang pertama kali memperkenalkan kata ‘musiqi’. Al-Isfahani (897 M-976 M) dalam Kitab Al-Aghani mencatat beragam pencapaian seni musik di dunia Islam.